topmetro.news – Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Kadishub Sumut) Agustinus Panjaitan membahas layanan dan inovasi transportasi angkutan kota dan antarkota dengan General Manajer (GM) Perum Damri Yulianto, di ruang kerjanya, Rabu (9/10/2024).
Agustinus Panjaitan saat menerima kunjungan GM Perum Damri Yulianto yang didampingi sejumlah Tim Transportasi itu, membahas berbagai tantangan yang dihadapi Damri terutama terkait penurunan kemampuan operasional dan pendapatan layanan mereka.
Artinya, Damri yang telah lama menjadi penyedia layanan angkutan kota dan antarkota, menghadapi kendala serius dalam menjalankan operasional secara mandiri.
Evaluasi Rute
Di kesempatan itu, Agustinus menyarankan agar Damri lebih inovatif dalam meningkatkan mutu layanannya dan mengevaluasi rute-rute atau lin perjalanan mereka yang saat ini belum optimal. Seperti layanan BRT Trans Mebidang Rute Medan-Binjai, Medan-Lubuk Pakam, layanan KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Danau Toba serta layanan angkutan perintis di beberapa kabupaten seperti Langkat, Karo, Simalungun, dan kepulauan Nias.
Saat ini berdasatkan data, tingkat keterisian (load factor) hanya 30 hingga 40 persen dari kapasitas yang disediakan.
“Damri harus lebih inovatif dalam pelayanannya perlu menjalin kerjasama dengan pemda untuk memastikan integrasi layanan dengan moda angkutan lainnya, seperti angkutan perkotaan, pedesaan supaya lebih optimal, termasuk bagaimana dukungan pemda untuk menyelenggarakan even-even kegiatan yang bisa meningkatkan kunjungan khususnya ke daerah-daerah wisata. Itu sangat perlu,” ujar Agustinus.
Selain itu, Agustinus juga mendorong adanya kajian lebih lanjut untuk meningkatkan layanan angkutan perintis di wilayah terpencil, seperti Langkat, Simalungun, Karo, dan Kepulauan Nias. Kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dinilai sangat penting untuk menghadirkan transportasi yang lebih efisien dan mendukung perkembangan pariwisata, khususnya di Danau Toba dan Bukit Lawang.
“Saya menyarankan, supaya dikaji bagaimana kolaborasi antara pemerintah pusat dengan Pemda untuk layananan angkutan perintis dan angkutan KSPN di Danau Toba. Pelu juga dikaji potensi layanan angkutan lanjutan dari stasiun Binjai ke Bukit Lawang dengan skema subsidi Pemda. Termasuk langkah-langkah apa yang mau dilakukan Damri untuk pengembangan layanan ke destinasi wisata,” imbuh Agustinus.
Fokus Pelayanan
Semetara di tempat yang sama Yulianto menerima masukan dari Kadis Perhubungan Sumut. Bahkan berjanji akan mengkaji rute-rute yang mereka kelola saat ini dan fokus pada upaya peningkatan layanan.
Ia berjanji akan semakin intens berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, supaya Damri bisa menggebrak dengan terobosan-terobosan baru di bidang layanan angkutan.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemprov untuk memastikan Damri bisa menjadi operator yang andal dalam transportasi publik, termasuk dalam proyek BRT dan BTS,” ungkap Yulianto.
Melalui kolaborasi ini, Damri berharap bisa kembali meningkatkan kualitas layanan transportasi publik di Sumatera Utara dan memberikan solusi yang lebih baik bagi masyarakat, serta mendukung sektor pariwisata dan konektivitas antarkota.
Yulianto berharap adanya dukungan dan kerja sama lebih lanjut dengan pemerintah daerah, khususnya Pemprov Sumut untuk mengembalikan performa layanan transportasi.
Salah satu peluang yang dibahas adalah keterlibatan Damri dalam proyek Bus Rapid Transit (BRT) Mebidang, meliputi Medan, Binjai, dan Deli Serdang, terutama pada rute Medan-Binjai dan Medan-Lubuk Pakam, tukas Yulianto.
penulis | Erris JN